SEBAGAI seorang pelopor Haji Saiful Aduar tak diragukan lagi kiprahnya melakukan pengajaran pendidikan yang modern. Putra asli Desa Sedulang, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara ini kiprahnya membangun dunia pendidikan cukup diapresiasi oleh masyarakat Kota Raja. Salah satunya YAYASAN Pendidikan Islam Terpadu (YPIT) Griya Auladi, disahkan atau resmi berdiri pada 15 Juni 2012 di Notaris Bambang Sudarsono.
Untuk diketahui histori Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Griya Auladi beralamat di Jalan Rangga Yuda RT 12 Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Awalnya pada 2012-2013 hanya membuka Taman Pendidikan Al-quran (TPQ), kegiatan di Masjid Al Hamd Tenggarong.
Selanjutnya pada 2014-2015 berdiri PAUD Islam Terpadu Griya Auladi. Semula berupa Tempat Penitipan Anak (TPA) berusia 6 bulan-6 tahun. Berlanjut terbentuk Kelompok Bermain (KB) dari usia 2-3 tahun, serta Taman Kanak-kanak (TK) usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun dengan pembina Haji Saiful Aduar serta Dewan Pendiri Hj Dina Aspiani.
“Pada angkatan pertama PAUD Islam Terpadu Griya Auladi, alhamdulillah memiliki 6 guru dan sebanyak 30 peserta didik. Kegiatan belajar mengajar waktu itu masih menggunakan Masjid Al-Hamd. Dengan menggunakan metode sentra pada kegiatan belajarnya,” jelas Saiful Aduar.
Kepala sekolah pertama adalah ustazah Mardiani Agus. Setahun kemudian berganti dengan Ustazah Lisa Aspina untuk periode 2014-2015. Setelah itu berganti dengan Ustazah Nor Aina sejak 2015 sampai 2018. Kemudian saat 2016-2017 itulah, kegiatan belajar mengajar PAUD Griya Auladi pindah ke gedung baru, terletak di sebelah rumah kediaman Hj Dina Aspiani selaku Pendiri Yayasan.
“Jadi kegiatan belajar mengajar tak lagi di masjid, kecuali saat melaksanakan Salat Dhuha serta kegiatan kerohanian lainnya,” kata Saiful, lagi.
Setelah berjalan 9 tahun inilah, PAUD Islam Terpadu Griya Auladi sudah berhasil meluluskan sebanyak 100 anak didik. Namun karena Dinas Pendidikan mewajibkan kepala sekolah atau guru memiliki minimal ijazah Strata I, jadi kini Ustazah Suci Ayu Saputri SPd sebagai PAUD Islam Terpadu Griya Auladi periode 2018-2019. Kegiatan belajar juga terus berkembang, tak hanya di kelas, tapi diwarnai kunjungan-kunjungan ke luar sekolah sesuai tema pembelajaran murid dan dilaksanakan saat puncak tema berakhir.
“Dalam kegiatan belajar harian para murid, banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan islami, contohnya pagi hari melaksanakan Salat Dhuha berjamaah. Setelah itu membaca Asmaul Husna, dilanjutkan ke kelas untuk berdoa bersama, menyanyi sapa-sapa teman dan membaca surah, doa dan hadist sebelum makan pagi,” ucapnya.
Kegiatan pendidikan berlanjut ke sentra masing-masing, belajar sambil bermain dan mengaji dengan metode Qiroati. Setelah itu para murid istirahat makan siang bersama, lalu pukul 12.00 Wita, mereka bersiap-siap Salat Zuhur berjamaah di masjid sambil menunggu jemputan sekolah.
“Alhamdulillah sejak 2019 ini juga kami membuka Tahfidz Quran dengan seorang guru yaitu Ustazah Rokhimah. Ditambah seorang pendamping, yakni Ustadzah Reni Iriyanti Agustin, meskipun baru memiliki 3 murid di tahun pertama ini. Semoga kegiatan belajar menghafal Alquran ini semakin baik ke depannya,” ucap Saiful. (kaz)