Tenggarong- Dua proyek yang berlokasi di Central Busines Center ( CBD) jantung Kota Raja telah ditinggalkan kontraktor alias diputus kontraknya lantaran tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Proyek pembangunan kawasan Taman kota pada 2022 senilai Rp 7.5 miliar dikerjakan oleh CV Putra Samarinda dan Proyek Lanjutan Pembangunan gedung Ekonomi Kreatif ( Ekraf) senilai Rp 9.8 miliar dikerjakan PT Duta Anugerah adalah lanjutan proyek tahap ke tiga.
Pembangunan gedung Ekraf dianggarkan tiga tahun berurutan yakni, tahap satu (1) tahun 2020 berupa pengurukan dan pemancangan senilai Rp 9.5 miliar, tahap ke dua (2) tahun 2021 pemasangan atap baja senilai Rp 12.9 miliar, dari pantauan media ini tahun pertama dan kedua (teraudit BPK-RI telah ditemukan kerugian Negara )
Sedangkan tahap ke tiga tahun 2022 senilai Rp 9.8 miliar dikerjakan oleh PT Duta Anugerah.
Ironisnya kedua proyek tersebut ditangani satu pemborong yang mengaku bernama Lubis.

Menurut keterangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dedo Iksan, pembangunan Ekraf sudah diberi peringatan tertulis hingga 3 kali dan masih diberi perpanjangan waktu 50 hari, namun pihak kontraktor tetap saja membangkang. akhirnya diambil tindakan tegas yakni putus kontrak.
Bukanlah rahasia umum informasi ini telah beredar di kalangan pemborong, bahwa Lubis bisa mengerjakan sembilan (9) paket proyek besar di tahun 2022. ini karena ada kedekatan dengan pejabat berisial R dan A yang memiliki peran penting mengatur proyek di Kukar,
Dari sekian banyak proyek Lubis diduga tak terselesaikan dengan baik.
Sedangkan perusahaan yang digunakan milik orang lain alias rental ungkap sumber yang enggan disebut namanya.
Kepala Inspektorat Kukar Heriansyah, saat dikonfirmasi media ini diruang kerjanya mengatakan silahkan masyarakat melaporkan ke inspektorat sesuai alat bukti dilapangan, anggota kami akan turun cek lokasi dan kami selalu berkordinasi dengan KPK dan BPK RI
Saat disinggung nama R dan A, Hery membantah. “Tidak ada pejabat yang berani main proyek itu urusan kontraktor.”
Sementara Kepala Bidang Cipta Karya PU Kukar Mohamad Jamil saat dikonfirmasi melalui whatsapp enggan berkomentar dan terkesan menghindar. Hingga berita ini diturunkan Kepala Dinas PU Kukar Wisnu Wardana belum memberikan keterangan resmi. Saat media ini melakukan konfirmasi ke ruang kerjanya. “Bapak tidak bisa diganggu lagi istirahat,” ucap portir. (hk)